PENGENDALIAN
DIRI PADA SAAT EMOSI
Emosi merupakan salah satu sifat yang sangat tidak baik,
karena sifat ini merugikan orang lain. Sifat emosi datang kapan saja dan dimana
saja, baik dalam keadaan yang biasa saja sampai keadaan yang genting pun
sekalian. Setiap makhuk Tuhan memiliki sifat ini bahkan sifat ini dapat
menyebabkan kerugian besar terhadap sesama manusia. Emosi seseorang dapat di
kendalikan tergantung orang itu sendiri bagaimana ia mengendalikannya. Berbagai
macam cara mengendalikan sifat ini yaitu ada yang diam, berbicara tidak pantas,
menangis dan lain sebagainya.
Nama saya Rahmad Hidayat sekarang masih kuliah semester 8.
Cara menanggapi atau mengendalikan emosi, saya memilih untuk diam. Kenapa saya
memilih diam? Karena dengan diam saya bisa belajar sabar. Tetapi awalnya sulit
untuk melakukan hal tersebut karena ketika saya sudah emosi, saya akan
bercerita dengan sahabat saya sudah lama saya kenal dan saya percaya.
Saya sebenarnya bukan tipical orang pendiam tetapi juga bukan
orang yang periang, jadi ketika saya emosi pasti orang langsung tahu karna dari
raut wajahpun sudah berbeda, diam menurut saya bukan berarti orang tersebut
tidak bisa apa apa, bahkan orang diam lebih dominan terhadap orang yang malas
dan tidak mau bergaul atau berorganisasi. Dengan diam emosi saya lebih berkurang
karena tidak memikirkan hal yang sudah terjadi.
Saya sering melihat orang yang sedang emosi tetapi ia
tuangkan amarahnya kepada orang lain. Bagi saya ini salah satu sikap yang tidak
baik mereka yang tidak salah terkena imbas oleh orang yang salah. Bahkan
rata-rata orang yang sedang emosi pasti akan melakukan hal tersebut.
Marah, ngedumel, tidak mau melakukan apa apa.
Emosi dan kesabaran itu hampir berdekatan tergantung kita
yang mengendalikannya. Misalnya apabila seseorang emosi lalu kita lawan dengan
kesabaran kita bisa mengendalikan diri kita. Dan sebaliknya apabila kita sedang
emosi lalu tidak kita lawan dengan kesabaran maka makin jadilah kita dengan
kemarahan. Memang batas kesabaran manusia tidak ada batasnya tetapi apabila
sabar kita telah habis oleh sesuatu yang tidak wajar dijamin manusia hanyalah
seorang yang salah.
Saya pernah emosi pada temen yang pernah membully saya
dikampus tetapi awalnya saya cuek saja, tapi lama kelamaan semakin menjadi-jadi
itu yang membuat saya emosi saya sudah memperingati tapi dia malah semakin
mengejek dan semenjak itu saya benci sama dia, saya tipical orang pendendam
tapi secara diam-diam, cukup di dalam hati tidak pernah mengumbar kebencian
yang saya rasakan
Saya bisa dibilang orang paling sabar, karna saya jarang
sekali marah kepada teman, sahabat orang tua dan adik-adik pun saya tidak
pernah marah, tetapi kalau saya di bentak, di bully itu yang membuat saya marah
bahkan kecewa dan tidak ingin mengenal orang itu lagi, karna buat saya hal
sepele pun masih bisa di omongin baik-baik tetapi kalo sudah di omongin masih
tetap membully atau mengejek saya, itu yang membuat saya marah dan kecewa
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, dan saya
ceritakan semoga dengan ini saya bisa lebih baik lagi ke depannya dan bisa
mengendalikan emosi lebih baik lagi, lebih sabar lagi dalam menghadapi
sifat-sifat orang lain
No comments:
Post a Comment